Selama satu setengah tahun lebih bertugas di Perairan Lebanon dalam misi perdamaian dunia, kedatangan 119 personel Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Perang Republik Indonesia Sultan Iskandar Muda (KRI SIM-367) disambut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan tangis haru keluarga.
Sekitar pukul 07.00 WIB, ratusan pemain drum band dari personel TNI AL sudah bersiap menyambut kedatangan KRI SIM-367 di Dermaga Madura Koarmada II, Surabaya, Sabtu (3/9/2022). Dentuman suara bass yang dikolaborasikan dengan instrumen musik lainnya mewarnai suasana hingga kapal menepi.
Para ABK turun dari kapal langsung mengambil barisan. Laksamana TNI Yudo Margono KSAL yang sudah bersiap sejak kedatangan kapal, didampingi Laksda T. S. N. B. Hutabarat Pangkoarmada II memberi kalung bunga pada Letkol Laut (P) Abdul Haris Komandan KRI SIM-367 sebagai seremonial ucapan selamat datang.
Kemudian, KSAL didampingi istri langsung memberi selamat dengan berjabat tangan satu per satu pada prajuritnya.
“Pada 5 Maret 2021 lalu, kapal ini saya lepas di Batam. Pas 1 tahun 6 bulan, mereka tugas di luar negeri. Kebanggaan bagi kita semua, bisa melaksanakan tugas perdamaian dunia di bawah PBB oleh unsur-unsur TNI AL. Mereka melaksanakan tugas dengan baik tanpa cacat dan mendapat penghargaan yang tinggi atas pelaksanaan tugas-tugas selama di Lebanon. Mereka pulang dengan sehat dan kapal juga pulang dalam kondisi siap tempur,” kata KSAL pada media usai seremonial penyambutan.
Suasana haru terlihat saat seluruh personel disambut tangis keluarganya. Seperti Serda Bek Moh. Seger Supardi yang juga tidak kuasa menahan air matanya saat bertemu sang istri. Personel Bintara Perbekalan di KRI SIM-367 itu mengaku bersyukur, karena selama ini hanya komunikasi dengan keluarga melalui sambungan telepon dan chatting, itupun waktunya terbatas.
“Sangat bersyukur, Alhamdulillah setelah lama kita terpisah, satu setengah tahun, kami penugasan di Lebanon sana jauh dari keluarga. Biasanya di sana, apabila kapal bersandar seminggu hanya dua hari baru bisa menghubungi keluarga,” ujarnya sambil menangis memeluk ketiga anaknya bergantian.
Untuk diketahui, TNI AL tergabung dalam Satgas Maritime Task Forces sudah ke-13 kalinya sejak 2009. Dalam misinya, Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-M/UNIFIL, berhasil melaksanakan Maritime Interdiction Operation (IMO) untuk mencegah masuknya persenjataan dan material secara ilegal menuju Lebanon dan pengawasan maritim di wilayah Area of Maritime Operation (AMO), sejumlah pelatihan, dan kegiatan-kegiatan lain.(lta/dfn/ipg)